Kamis, November 26, 2009

Mengheningkan Cipta Sejenak Buat Para Kambing


Selamat malam semuanya, sudah lama diriku menghilang dari peredaran di dunia maya. Biasa tuntutan mahasiswa, ada ujian di tengah semester. Minggu pertama ujian kali ini mata kuliahnya lumayan bikin kepala sedikit harus berpikir ekstra keras.

Ujian hari pertama Algoritma Dan Pemrograman, ini lumayan bisa diatasi karena cuman butuh logika yang kuat untuk menyelesaikan semua soal yang diujikan. Ujian hari kedua Aljabar Linear Matriks, alhamdulillah open book jadi bisa dengan mudah mengerjakannya (hehehe..). Ujian hari ketiga Bahasa Inggris, dan lagi-lagi sifat ujian open book, bener-bener bersyukur banget. Nah Ujian hari ke-empat Kalkulus, ini yang bener-bener dipaksa harus berpikir ekstra keras, dari logika, itung-itungan semuanya diuji, tapi untungnya lagi –lagi open book.

Ah sudahlah gak usah panjang lebar nyeritain masalah ujiannya. Besok tanggal 27 November Hari Raya Idul Adha, pasti gak dapat bagian daging qurban lagi dah. Udah 3 tahun nempatin ni kost tapi belum pernah sekalipun dapat yang nama bagian daging kurban. Gak kayak di kost lama (sebelum nempatin yang ini), 2 ampe 2,5 kilo pasti dapat. Kalo dibilang pengen sih pengen juga dapet bagian, ya itung-itung buat nambah menu makanan, maklum anak kost.


Menjelang Hari Raya Qurban, disepanjang jalan ato gak di gang-gang pasti banyak pedagang dadakan hewan qurban. Tapi kebanyakan yang dijual sih kambing, mungkin biar gampang bawanya kali ya. Tinggal di iket kaki ama leher terus diangkut dah di mobil pick up.

Sampe ada kejadian aneh 3 hari yang lalu. Ceritanya nih baru pulang dari Buccheri ni, kepengen beli sepatu lagi tapi sayang yang di incer tinggal 40. On the way pulang dah tu, eh tiba-tiba di depan gedung BI ada mobil pick up ngebawa motor spin baru dari dealer. Kok dari belakang (pokoknya yang bagian belakang dah) ngecium yang berbau kambing. Ternyata tu mobil pick up selain bawa motor, bawa kambing juga. Apa jangan-jangan tu orang yang beli motor dapat kambing ya? atau beli kambing dapat motor??

Kasian tu para kambing-kambing, sesaat harga diri mereka naik tapi setelah itu pengorbanan mereka untuk memuaskan para nafsu-nafsu pemakan segalanya bener-bener harus diacungi jempol (jempol kaki). Tapi dibalik kesedihan para kambing yang akan maju di medan perang ada keceriaan dari anak-anak TPA yang keliling bertakbir ria (bener gak ya ungkapannya?). Yang mereka pikirin pasti cuman seneng dan besok bangun pagi untuk sholat I’ed. Kemudian setelah itu ikut nonton pembantaian kambing dan sapi (pengalaman masa kecil, hehehehe).

Untuk itu, marilah kita sedikit memberikan waktu kita untuk mengheningkan cipta sejenak tanpa harus memasang bendera setengah tiang. Dan berharap semoga tahun depan kita bisa merasakan lagi nikmatnya sate dan gulai kambing, hehehehe.

0 komentar:

Posting Komentar